1.
Bahasa Sebagai Jati Diri
Seperti
yang kita ketahui bahasa merupakan suatu alat komunikasi atau penyampaian pesan
dari satu orang ke orang lainnya dan sebagai alat untuk mempermudah pengertian
seseorang terhadap aapa yang akan kita sampaikan. Bahasa Indonesia merupakan
bahasa utama di Negara kita yaitu Indonesia, yang merupakan persatuan dari
seluruh bahasa di Indonesia. Yang seperti kita ketahui ada sekitar 546 bahasa
di Indonesia dari seluruh suku bangsa kita yang berjumlah kurang lebih 1340
suku bangsa.
Dari
sebanyak bahasa yang dimiliki oleh Negara kita Bahasa Indonesia merupakan alat
pemersatu bangsa dan menurut saya Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sangat
hebat dapat mempersatukan kemajemukan Negara ini yang terdiri dari ribuan suku
bangsa dan bahasa. Kembali pada topic kita yaitu bahasa sebagai jati diri ,
dapat kita lihat secara umum pada setiap suku bangsa di Indonesia yang
berbeda-beda ini jelas sekali perbedaan jati diri terlihat dari bahasa yang
diucapkan masing-masing pribadi manusia, dari tutur kata seseorang dapat
ditentukan jelas bagaimana pribadi orang tersebut, dari lemah lembutnya
sesorang berkata bisa terlihat jelas pribadinya lain halnya jika ada udang
dibalik batunya.
Pengucapan
lafal, tekanan intonasi serta pada bahasa yang diucapkan seseorang tentu saja
memiliki arti tersendiri yang bisa mengindentifikasin jati diri orang tersebut.
Kita beri contoh saja salah satu suku bangsa kita yaitu suku Jawa dengan bahasa
kromo-nya yang secara umum dapat kita lihat pengucapan kata-kata yang lemah
serta bisa dikatakan lebih sopan dpaat kita lihat tutur kata yang baik dan kita
pun yang diajak berbicara akan merasa lebih segan untuk bertutur kata lebih
baik pula.
Bahasa pun tidak dari lisan saja adapun
bahasa Tubuh dan Tulisan, untuk orang-orang yang pribadinya yang dilahirkan
kurang sempurna, yang tidak dapat mengucapkan bahasa secara lisan maka dari itu
sesuai dengan kemampuannya mereka menggunakan bahasa Tubuh ataupun tulisan.
Tidak semudah bahasa lisan, bahasa tubuh lebih sulit untuk dimengerti bagi
orang-orang yang tidak mengerti bahasa tubuh, diperlukan pengetahuan lebih
untuk mengertikannya. Dan bahasa lisan dapat kita mengerti dari pada yang ia
tuliskan secara gamblang pada media dimana ia menuliskan apa yang akan dia
sampaikan.
Meskipun
bahasa tubuh sulit dimengerti, saya melihat suatu kisah pada salah satu film
Asia yaitu Hear Me menjelaskan keterbatasan seseorang yang tuna rungu dan
wicara hanya dapat berkomunikasi dengan bahasa tubuh, namun satu sama lain
mereka dapat berkomunikasi dengan baik bahkan mereka ini berprestasi di bidang
Olahraga selain itu hal-hal yang tidak bisa disampaikan dengan lisan dapat
disampaikan dengan bahasa tubuh yang bisa dimengerti orang lain pula yang
menurut saya hal ini pun nyata di kehidupan kita. Hikmah yang saya dapat dari
film ini bahwa keterbatasan seseorang tidak membatasinya dalam apa yang akan
dia cita-citakan.
Jadi
pada kesimpulannya sesuai tema diatas dari bahasa yang diucapkan seseorang
dapat kita lihat jati diri seseorang apakah orang itu lemah
lembut,sopan,keras,ataupun sifat lain yang dapat kita terka dari pengucapan
kata-kata orang tersebut.
2.
Bahasa Sebagai Alat Pencari Kerja
Masih berhubungan dengan point
diatas yaitu bahasa sebagai jati diri dalam hal ini bahasa pun dapat kita
gunakan sebagai alat pencari kerja , jelaslah sudah dalam hal ini tentu saja
untuk berkomunikasi satu sama lain dalam bekerja kita memerlukan bahasa dan
akan lebih baik bila kita memiliki lebih dari satu bahasa dan tentu saja bahasa
internasional harus kita kuasa untuk bersain di era Globalisasi ini yaitu English.
Seberapa baiknya sesorang
berkata-kata sangat berpengaruh dalam hal menacri kerja ,kita beri contoh saja
dalam wawancara pekerjaan berikut hal-hal yang kita lakukan agar lulus dari
test wawancara pekerjaan salah satunya adalah “Suara” atau intonasi nada yang
dita bicarakan, nada dan intonasi suara sangat berperan penting dalam
menentukan keberhasilan wawancara yang kita hadapai Intonasi yang terlalu datar akan menunjukkan
kesan tak tertarik, dan pengulangan penggunaan kata-kata tidak formal, seperti
“ah”,”kayak” ataupun “emmm” akan memberi kesan yang negatif bagi pewawancara yang
menunjukkan kita tak terlalu siap untuk
wawancara.
Sangat diperlukan berbahasa yang
baik (tutur kata) dalam mencari pekerjaan maka biasakanlah menggunakan
kata-kata yang baik dan formal dalam mencari pekerjaan. Selain bahasa lisan
saat mencari pekerjaan bahasa tubuh pun juga sangat berpengaruh saat
berwawancara (interview) mencari kerja salah satunya saya akan memberi contoh
kesalahan yaitu Mengetuk-ngetukan jari, baik jari tangan maupun kaki karena
dalam hal ini dapat dianggap kita sebagi orang yang sombong dan terkesan tidak
sabaran dan ingin cepet-cepat melakukan aktifitas lain di tempat lain. Hal –hal
sepele diatas dapat memepengaruhi keberhasiln kita dalam mencari kerja.
Yang pada kesimpulannya bahasa
yang baik, tuturkata yang baik serta bahasa tubuh yang baik sangat mempengaruhi
point-point dalam keberhasilan mencari kerja. Karena orang-orang yang akan
menerima kerja akan langsung bisa menganggap kita baik ataupun buruk dari apa
yang kita ucapkan ataupun kita lakukan.
Demikian penjelasan mengenai
Bahasa sebagai jati diri dan alat pencari kerja. Dalam hal ini saya menyatakan
pendapat saya, mohon maaf jika masih banyak kekurangan dalam menyatakan hal
ini. Dan saya ucapkan terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.
0 comments:
Post a Comment