Pages

Saturday 20 October 2012

Teori-Teori Organisasi

Teori-teori organisasi yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga sekarang.

Definisi

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
  •     Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  •     James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  •     Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  •     Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

1. Teori Organisasi Klasik

            Teori organisasi klasik kadang disebut juga teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun seribu delapan ratusa (abad 19). Secara umum digambarkan sangat tersentralisasi dan tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku dan tidak mengandung kreatifitas.
         Teori klasik berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
1. Teori Birokrasi
2. Teori Administrasi
3. Teori Manajemen Ilmiah

          Menurut pengikut organisasi klasik, adanya suatu organisasi formal sangat bergantung pada empa kondisi pikok yaitu :
1.  Kekuasaan
2.  Saling melayani
3.  Doktri ( rumusan tujuan organisasi).
4. Disiplin (perilaku yang ditententukan oleh perintah).

Untuk membentuk suatu organisasi, ada beberapa tiang dasar yang penting, yaitu :
1. Pembagian kerja.
2. Proses skalar dan fungsional.
3. Struktur
4. Rentang kendali (span of control).

2. Teori Organisasi Neoklasik

Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori ini dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini, teori ini mendefinisikan “Suatu Organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori ini dimulai dengan inspirasi percobaan-percbaan yang dilakukan di Howthrorne dan tulisan Huga Munsterberg.
Dalam hal pembagian kerja, teori neoklasik telah mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut :
1.     Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
2.     Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
3. Manajement bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
 
3. Teori Organisasi Modern

Teori organisasi modern kadang disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori Modern dikembangkan sejak tahun 1950, dalam banyak hal yang mendalam teori modern berbeda dengan teori klasik, perbedaannya adalah :
·         Teori Klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, sedangkan teori modern dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
·         Teori klasik  telah membicarakan konsep koordinasi, skalar dan vertikal, sedangkan teori modern lebih dinamis dari pada teori lainnya  dan meliputi lebih banyak variabel yang dipertimbangkan.
Konsep sistem umum menjad dasar utama analisa organisasi dalam teori modern, dan secara ringkas kedua teori ini, baik teori modern maupun teori sistem umum mempelajari :
·         Bagian- bagian dalam keseluruhan dan pergerakan individu di dalam dan di luar sistem.
·         interaksi diantara individu-individu dalam sistem.
·         Masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem.
Teori Modern menunjukan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi, yaitu :
·         Komunikasi
·         Konsep Keseimbangan
·         Proses pengambilan keputusan

Sumber:
Wikipedia
Gunadarma

0 comments:

Post a Comment